Minggu, 16 Juni 2013

Kalah Sama Kucing

Hello ladies and gentlemen apa kabar? Everybody feels good? Mantapp kalo gitu. Kita pasti berharap agar semuanya sehat dan lancar-lancar semua aktifitasnya. Dan hanya satu pintaku untukmu dan hidupmu, baik-baik sayang ada aku untukmu. *Wali mode ON*
Whatt? Sayang? Emang kamu punya sayang ya? Bukannya kamu itu jomblo, bro?
Kalo dengar komentar kayak gitu, rasanya aku ini pengen cepet-cepet nyari tali.
Dan untuk koreksi aja, aku bukan jomblo tapi single. Beda lho, bagiku single itu kedengarannya lebih elegan dibanding jomblo. :P

Sepertinya zaman sekarang itu aneh. Mereka yang memiliki status “single” seperti dikucilkan banget dalam kehidupan sosial. Seandainya single itu berada dalam kompetisi liga sepak bola, mereka itu bagaikan sedang berada di posisi juru kunci, di posisi paling bawah yang bentar lagi bakal terdegradasi.

Yuk mari kita telaah si single lebih mendalam. Single itu pasti ga punya pacar. Pasti banget itu bro. Nah, dengan ketidakpunyaan pacar seperti itu dia pasti jarang keluar rumah, biasa kalo kata orang Papua itu “tra suka bajalan.” Begitu juga saat malam minggu. Dia palingan cuma jalan ke depan rumah, memperhatikan sekitar kompleks, kalo ada kawan yang kebetulan nongkrong disitu ya mungkin gabung disitu sambil main gitar dan nyanyi-nyanyi kayak orang gi**.

Tapi kalo pas gak ada orang paling ya jalan balik lagi ke dalam rumah dan nyalain TV, itu kalo gak lagi pemadaman listrik. Di tangan kirinya ada HP yang dia genggam dari tadi dan tangan kanannya mencet-mencet remot gonta-ganti chanel. Nah, ketika matanya tertuju ke layar TV itu, sebenarnya pikirannya lagi melayang-layang entah kemana. Kadang dia berpikir seperti begini “Kapan penderitaanku ini kan berakhir, Tuhan?”

Malam ini ku sendiri tak ada yang menemani
Seperti malam-malam yang sudah-sudah

Malam itu dia hanya sendirian di dalam rumah pegang-pegang HP sambil nonton TV, sedangkan kucing peliharaannya di depan rumah duduk berduaan sama kucing tetangga, mereka pegang-pegangan tangan sambil nonton bintang di langit. Aghhh kehidupan macam apa ini, ya Tuhan.

Hati ini selalu sepi tak ada yang menghiasi
Seperti cinta ini yang slalu pupus

Karena lagi gak konsentrasi nonton, sebagus apapun acara di TV pasti jadi gak bagus. Kalo udah gitu pasti dia matiin TV terus masuk kamar, kadang dia sempatin untuk ngambil beberapa lembar tisue yang ada di atas meja makan, cuma untuk jaga-jaga aja sapa tau air matanya menetes gitu. Kemudia dia log-in ke fesbuk, lihat timeline tapi isinya status sampah 4LaY semua. Kalo ada status yang baginya menarik, pasti di-like beberapa, ya itung-itung nyumbang jempol lah. Abis itu dia mikir mau nulis status apa, terus dia ketik status, tapi dihapus lagi dan gak jadi di-posting. Lalu log-out.

Sekarang ganti masuk ke twitter, disini kadang galaunya justru makin menjadi-jadi, karena banyak sekali twit-twit yang dengan frontalnya menyinggung perasaannya. Anjritt lah. Apa lagi kalo udah masuk pencarian dengan kata kunci #galau. Rasanya pengen cepat-cepat masuk ke dalam bumi.
Untuk apa sih aku hidup kalo begini-begini aja?

Mawar ini semakin layu tak ada yang memiliki
Seperti aku ini semakin pupus

Tapii.. Ternyata ada beberapa keuntungan untuknya dan lingkungannya ketika dia tidak keluar jalan-jalan pake motor. Yaps, emang ada baiknya juga kalo malam minggu itu di rumah aja selain bisa kumpul bareng keluarga, dia juga bisa menghemat biaya transportasi apalagi harga BBM yang makin hari makin mahal. Terus hal seperti ini bisa juga mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas, keep your safety first. Dan ada lagi nih, si single ini sudah ikut andil dalam mengurangi polusi udara akibat emisi karbon.



Tuhan, kirimkanlah aku kekasih yang baik hati
Yang mencintai aku apa adanya...




Save love, save environment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar